SEJARAH
Sejarah Sanggar Anak Harapan (SAH) tak lepas dari pembentukan komunitas bernama Basis Tanah Merah (BASTAM) tahun 2009. Awalnya, BASTAM menyediakan ruang bermain dan belajar bagi anak-anak yang berkegiatan di jalan dan tinggal di sekitar Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara. Setelah berganti nama menjadi SAH pada 2010, program dan kegiatannya pun terus berkembang. Kegiatan tidak hanya ditujukan untuk mengadvokasi anak yang masih berkegiatan di jalan namun juga menanamkan pemahaman akan pentingnya pendidikan dan pemenuhan hak anak sejak dini. Selanjutnya pada tahun 2019 SAH secara legal terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia sebagai Yayasan Sanggar Anak Harapan yang berbadan hukum.
Hingga saat ini, kami masih terus berkomitmen untuk fokus pada pendidikan anak sebagai generasi penerus dengan pendekatan berbasik hak dan nir kekerasan. Kami percaya bahwa anak mesti dilihat sebagai individu utuh dan memiliki hak yang patut untuk dipenuhi. Agar dapat menjadi individu yang dapat menjaga dirinya sendiri, kami berusaha meningkatkan kesadarannya akan otoritas dirinya. Fokus program dan kegiatannya dirancang agar anak dapat menjadi agen pemutus rantai kekerasan yang dimulai dari dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
TUJUAN
Meskipun telah berdiri sejak 2010, kekerasan masih marak terjadi di lingkungan sekitar Kampung kami. Padatnya penduduk membuat gesekan antar individu semakin rentan dan menjadi pemicu kekerasan. Kekerasan ini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. Bahkan menjadi pemandangan sehari-hari, hingga masyarakat setempat menganggap bahwa kekerasan adalah hal yang biasa saja. Banyak anak-anak menjadi korban kekerasan dan beberapa dipaksa mengikuti orang tuanya untuk ikut mencari nafkah hingga dini hari. Alasan orang tuanya adalah demi memenuhi kebutuhan rumah tangga. Selain itu, kesulitan ekonomi dan peluang kerja rendah juga menjadi alasan bagi banyak warga Tanah Merah belum mampu mengakses fasilitas pendidikan. Pun sarana serta prasarana pendidikan yang terjangkau dan berkualitas masih belum tersedia. Berdasarkan permasalah ini, Yayasan Sanggar Anak Harapan didirikan dengan tujuan untuk pemenuhan hak anak atas pendidikan, penyediaan ruang aman yang ramah anak, dan mendorong peningkatan kualitas hidup.